STANDAR KOMUNIKASI DATA DAN BADAN ORGANISASINYA
Hai kawan-kawan pelajar IT, dalam kesempatan kali ini saya akan membawakan sebuah materi baru lagi. berikut saya akan menjelaskan tentang STANDAR KOMUNIKASI DATA DAN BADAN ORGANISASINYA. Langsung simak penjelasan materi kali ini.
A. PENGERTIAN
Jaringan telekomunikasi dirancang untuk melayani beragam pengguna yang menggunakan berbagai macam perangkat yang berasal dari vendor yang berbeda.
Untuk merencanakan dan membangun suatu jaringan secara efektif, diperlukan suatu standard yang menjamin interoperability, compatibility, dan kinerja yang dipersyaratkan secara ekonomis
Suatu standard yang terbuka (open standard) diperlukan untuk memungkinkan interkoneksi sistem, perangkat maupun jaringan yang berasal dari vendor maupun operator yang berbeda.
Standar berfungsi sebagai acuan bagi siapa saja yang akan merancang perangkat keras, perangkat lunak dan protokol komunikasi data. Jika tidak demikian, setiap pabrik akan membuat perangkat sesuai dengan spesifikasi sendiri, akibatnya tidak terjadi inter-operabilitas apabila dihubungkan dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh perusahaan lain
B. ORGANISASI STANDAR TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Badan Standard Eropa
1. ETSI: European Telecommunications Standards Institute > Suatu badan independent yang menetapkan standard untuk komunitas Eropa, Contoh : standard GSM
2. CEN/CENELEC: European Committee for Electrotechnical Standardization/European Committee for Standardization > Badan standardisasi teknologi informasi
3. CEPT: Conférence Européenne des Administrations des Postes et des Telecommunications > Sebelum ada ETSI, melakukan pekerjaan yang dilakukan ETSI Badan Standard Amerika
4 IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers > Asosiasi engineer elektro internasional, Contoh standard : LAN
5. EIA: Electronic Industries Association > Organisasi pabrik perangkat elektronika Amerika, Contoh standar: RS232 FCC: Federal Communications Commission > Badan regulasi pemerintah Amerika
6. TIA: Telecommunications Industry Association > Bertugas mengadaptasi standard dunia ke dalam lingkungan Amerika Organisasi Global
7. ITU : International Telecommunication Union > Badan khusus PBB yang
bertanggung jawab di dalam bidang telekomunikasi Dibagi ke dalam dua badan standard:
a. ITU-T (huruf T berasal dari kata telekomunikasi) o Berasal dari CCITT (Comité Consultatif International de Télégraphique et Téléphonique, atau International Telegraph and Telephone Consultative Committee) o Mempublikasikan rekomendasi untuk jaringan telekomunikasi publik.
b. ITU-R (huruf R berasal dari kata radio) o Berasal dari CCIR (Comité Consultatif International des Radiocommunications atau International Radio Consultative Committee) o Mempublikasikan rekomendasi yang berhubungan dengan aspek-aspek radio seperti penggunaan frekunsi di seleuruh dunia ISO/IEC : The International Standards Organization/International Electrotechnical Commission o Organisasi standard bidang teknologi informasi o ISO berperan dalam standard dan protokol komunikasi data
10. IEC berperan di dalam standard yang meliputi aspek electromechanical (seperti konektor), lingkungan dan keselamatan
11. IETF: Internet Engineering Task Force > Bertanggung jawab terhadap arsitektur Internet dan Mengatur standardisasi protokol TCP/IP untuk Internet
12. CCITT - Consultative Committee for International Telegraph and Telephone. Bertanggungjawab mengembangkan standar komunikasi
13. IEEE - Institute of Electrical and Electronic Engineers.
14. ISO - International Standardization Organization. Bertanggungjawab untuk standarisasi dalam range yang luas, termasuk di dalamnya standar jaringan.
15. ANSI - American National Standards Institute. Membuat standar dalam skala US, untuk dapat diterima di standar internasional.
16. IAB - Internet Architecture Board. Peneliti Internetwork yang mendiskusikan arsitektur internet.
17. IETF - Internet Engineering Task Force. Terdiri dari 80 tim kerja yang
bertanggungjawab mengembangkan standar dalam internet.
18. DIN - Deutsches Institut fur Normung. Badan resmi komunikasi dari Jerman.
C. STANDAR KOMUNIKASI DATA
ISO
Model OSI menetapkan 7 lapis proses, yaitu Application layer, Presentation layer, Session layer, Transport layer, Network layer, Datalink layer dan Physical layer. Ketujuh lapis ini berada dalam susunan hirarkis. Karena itu antara lapis satu dengan yang lain tidak boleh dibolak-balik. Seringkali lapis yang terbawah (physical layer) disebut sebagai lapis pertama, sedangkan lapis teratas (application layer) disebut sebagai lapis ketujuh. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
LAYER-LAYER PADA OSI
1. Application Layer
Lapis ini memungkinkan pengguna melakukan akses terhadap jaringan komunikasi melalui aplikasi antar muka (interface), misalnya: aplikasi mail browser memungkinkan pengguna menulis, membaca, mengambil, mengirim serta mengorganisasi pesan. Contoh aplikasi antar muka yang lain, antara lain: akses file dan direktori secara remote, akses informasi melalui web, akses database dan berbagai layanan jaringan komunikasi yang lain.
2. Presentation Layer
Lapis ini memiliki fungsi khusus yang berkaitan dengan translasi informasi di antara dua buah sistem, melakukan proses enkripsi untuk data-data yang penting dan melakukan proses kompresi dengan satu tujuan untuk memperkecil jumlah bit yang akan dikirimkan melalui jaringan komunikasi. Proses translasi informasi dibutuhkan karena setiap sistem mungkin memiliki cara yang berbeda untuk mengkodekan (encode) informasi dari karakter atau bilangan menjadi data dalam bentuk bit. Karena itu lapis ini bertugas untuk menjamin adanya inter-operabilitas di antara sistem-sistem yang memiliki metode encoding berbeda.
3. Session Layer
Lapis ini melakukan kendali terhadap percakapan (dialog control) yang terjadi di antara dua buah sistem. Model dialog yang mungkin dilakukan adalah: simplex, halfduplex dan full-duplex. Tugas kedua dari lapis ini adalah melakukan proses sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data di sisi penerima
4. Transport Layer
Transport layer merupakan lapis yang menangani proses komunikasi dari titik ke titik yang sebenarnya. Pesan (message) yang diterima oleh tranport layer akan dipecah-pecah ke dalam segmen-segmen kecil dengan ukuran sesuai dengan yang disyaratkan oleh protokol. Proses dikenal dengan istilah segmentation. Lalu data dalam bentuk segmen-segmen itulah dikirimkan. Tentunya di sisi penerima akan ada proses sebaliknya untuk menggabungkan kembali rangkaian segmen tersebut. Proses penggabungan ini dikenal sebagai reassembly. Dengan adanya error control dan flow control pada lapis ini, tranport layer menjamin bahwa setiap segmen dari pesan akan tiba di tempat tujuan dengan benar dan berurutan. Error control mendeteksi adanya kesalahan dan melakukan aksi untuk memperbaiki kesalahan tersebut, sedangkan flow control menjamin sinkronisasi pengiriman segmen antara sisi pengirim dan penerima, agar tidak terjadi penumpukan data di sisi penerima.
5. Network Layer
Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman paket data dari alamat sumber ke alamat tujuan. Termasuk di dalamnya adalah mengatur rute perjalanan masing-masing paket melintasi jaringan komunikasi. Proses ini dikenal dengan nama routing. Berbeda dengan transport layer yang melihat pesan sebagai satu kesatuan utuh, network layer memperlakukan setiap paket secara terpisah. Karena setiap paket telah dilengkapi dengan alamat sumber dan alamat tujuan, maka network layer menjamin agar masing-masing paket sampai di tempat tujuan dengan benar.
6. Data-link Layer
Di dalam proses komunikasi data sangat mungkin sekali terdapat berbagai macam peralatan yang membentuk sebuah jaringan komunikasi di antara titik sumber dan titik tujuan. Titik-titik lain yang berada di tengahtengah di atanra titik sumber dan titik tujuan ini kita sebut dengan istilah intermediate node. Tugas utama dari datalink layer adalah menghantarkan data dalam bentuk frameframe kecil dari titik sumber ke intermediate node, atau dari intermediate node ke intermediate node, atau dari intermediate node ke titik tujuan.
Dengan kata lain datalink layer hanya bertanggung jawab untuk menghantar frame dalam satu hop saja. Hop satu dengan hop yang lain dimungkinkan memiliki protokol yang berbeda. Dalam proses pengiriman data dari hop ke hop, data link juga akan melakukan error control, flow control dan access control. Tugas dari error control dan flow control pada data-link layer mirip dengan tugas error control dan flow control pada transport layer. Perbedaan di antara keduanya jelas. Transport layer menangani pengiriman dari titik sumber ke tujuan, sedangkan data-link menangani pengiriman dari hop ke hop. Sedangkan access-control menjamin agar media komunikasi dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa terminal yang terhubung dalam sebuah jaringan komunikasi.
7. Physical Layer
Lapis ini bertanggung jawab untuk membawa bit-bit data melalui media tranmisi. Karena itu physical layer bertanggung jawab menentukan spesifikasi perangkat keras, seperti: representasi bit dalam bentuk tegangan listrik, antar-muka (interface) perangkat komunikasi, jenis dan karakteristik media transmisi, topologi jaringan komunikasi, konfigurasi jaringan komunikasi, spesifikasi peralatan dengan kelajuan pengiriman data (data rate) tertentu, dan halhal lain yang terkait media komunikasi secara fisik.
TCP/IP
Model TCP/IP menggabungkan fungsi application, presentation dan session layer ke dalam satu lapis application layer. Sedangkan fungsi data-link dan physical layer digabungkan ke dalam satu lapis dengan nama network access layer. Fungsi dari masing-masing lapis pada model TCP/IP sama persis dengan fungsi dari masing-masing lapis dalam model OSI. Perbedaan di antara keduanya telah dijelaskan di atas bahwa fungsi dari setiap lapis dalam model TCP/IP telah diimplementasikan dalam bentuk protokol.
Komentar
Posting Komentar